Kamis, 24 Februari 2011

e-tailing

Retail adalah pengecer. Pengecer berperan sebagai perantara yang berharga dengan menditribusikan produk langsung kepada pelanggan.
Karakteristik Retail
Kebanyakan pengecer dapat diuraikan dengan karakteristik berikut :
a. Jumlah Toko
Toko pengecer independen hanya memiliki satu toko, sedangkan rantai usaha memiliki lebih dari satu toko. Meskipun toko pengecer independen ini lebih banyak jika dibandingkan toko rantai usaha, toko rantai usaha biasanya lebih besar dari rata-rata. Toko rantai usaha sering memiliki reputasi diseluruh negara, yang biasanya memberikan kredibilitas ini adalah keunggulan utamanya melebihi toko pengecer independen.
b. Kualitas Pelayanan
Toko pengecer dengan jasa penuh biasanya menawarkan banyak bantuan penjualan untuk pelanggan dan memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Beberapa produk akan lebih tepat untuk jasa penuh dibanding dengan produk lain.
c. Variasi Produk Yang Ditawarkan
Toko pengecer barang-barang spesial menspesialisasikan jenis produk tertentu, seperti peralatan olahraga, meubel, atau suku cadang kendaraan.
d. Toko Melawan Bukan Toko
Meskipun kebanyakan pengecer menggunakan toko untuk menawarkan jasa mereka, namun banyak juga yang tidak menggunakan toko. Tiga jenis pengecer bukan toko yang umum adalah pengecer e-mail older, situs, dan vending machines.
Konsep Dasar E-Retailing
2.2.1. Definisi E-Retail
E-retail adalah kegiatan retail yang dilakukan secara online melalui internet.
2.2.2. Karakteristik Bisnis E-Retil / E-Tailing
a. B2C.
b. Dijalankan dengan format digital atau online.
c. Mengupayakan good will untuk menarik konsumen.
d. Memberikan garansi pelayanan.
e. Menyediakan barang atau jasa dengan harga yang relatif murah atau terjangkau.
f. Menyediakan pembayaran secara kredit.
g. Menjual barang dengan spesifikasi standart.
h. Memahami masalah pengepakan.
E-Retailer
2.3.1. Definisi E-Retailer
E-retailer adalah pihak yang melakukan kegiatan retail melalui internet. E-retailer berperan penting dalam kegiatan e-retail. Mereka merupakan jasa layanan retail dan juga pengguna jasa retail.
E-Commerce
2.4.1. Definisi E-Commerce
E-commerce adalah proses penjualan secara elektronis melalui dunia maya.
2.4.2. Komponen Dalam E-Commerce
a. Pemesan.
b. Penjual.
c. Bank.
d. Media àElektronikàInternet.
Pengertian
3.1.1 Retail
Retail merupakan pengecer yang berperan sebagai perantara yang berharga dengan mendistribusikan produk langsung kepada pelanggan.
3.1.2 E Retailing
E Retailing adalah kegiatan retail atau menawarkan barang yang dilakukan dengan cara membuat situs-situs Retailing di internet.
3.1.2 E Retailer
E Retailer adalah pihak yang melakukan kegiatan retail dengan menggunakan media internet.
Karakteristik Bisnis E Tailing
Dalam kegiatan bisnis dengan cara E Retailing terdapat beberapa karakteristik yang membedakannya dengan kegiatan bisnis lain, yaitu :
a. Business to Consumer (B2C).
b. Dijalankan dengan format digital/online.
c. Mengupayakan goodwill untuk menarik konsumen (goodwill => value delivery).
d. Memberikan garansi pelayanan.
e. Menyediakan barang/jasa dengan harga yang relatif murah/terjangkau.
f. Menyediakan pembayaran secara kredit.
g. Menjual barang dengan spesifikasi standar.
h. Memahami masalah pengepakan.
Model Bisnis E Tailing
Klasifikasi E Tailing dapat didasarkan melalui macam saluran pendistribusiannya :
a. Pemesanan/pengiriman barang/jasa melalui pos.
b. Pemasaran online dari perusahaan manufaktur(komputer) :
1. Pure-play e-tailers : produsen yang melakukan penjualan melalui internet tanpa menggunakan perantara agen fisik(proses, agen, dan produk digital).
2. Click-and-mortar retailers : menggunakan baik proses digital maupun agen fisik.
Barang-barang yang Biasanya ditawarkan dalam E Tailing
Terdapat banyak sekali macam barang atau jasa yang ditawarkan dengan cara E Retailing yang diantaranya :
a. Travel
Konsumen dapat mengetahui informasi tentang paket-paket perjalanan atau wisata dan dapat memesan tiket langsung secara online.
Contoh : airasia.com
b. Fashion
Konsumen dapat mengetahui trend fashion terbaru dan dapat memesan secara online barang-barang fashion yang diinginkan.
Contoh : www.teenvogue.com
c. Book and Music
Konsumen dapat mencari informasi tentang buku terbitan terbaru dan lagu-lagu baru yang ada. Konsumen dapat secara online memesan buku yang diinginkan melalui toko online yang ada. Konsumen juga bisa mendownload lagu-lagu yang diinginkan baik secara free ataupun premium.
Contoh : www.gramediaonline.com dan beemp3.com
d. Software
Konsumen dapat mengetahui pasar penjualan software yang ada dan melakukan pembelian secara online dan downloading.
Contoh : www.microsoft.com
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan E Retailing
Dikarenakan persaingan bisnis yang sangat ketat karena adanya E Retaiing ini maka seorang Retailer perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
a. Menyiasati tekanan bisnis.
b. Menganalisa biaya branding.
c. Pembuatan web yang menarik dan interaktif.
d. Mencari relasi yang potensial.
e. Mempersiapkan dana untuk persiapan promosi.
Keuntungan Adanya E Retailing
Beberapa keuntungan yang dapat kita peroleh dengan adanya E Retailing :
a. Merupakan cara penjualan produk yang efektif dan cepat.
b. Aman secara fisik.
c. Mempunyai nilai Fleksibel.
d. Perluasan pasar.
e. Memperpendek jarak.
Alasan Retailer tidak Melakukan Penjualan Secara Online
Tidak semua pelaku bisnis menawarkan barang/jasa mereka dengan cara E Retailing. Hal ini dikarenakan oleh beberapa hal sebagai berikut :
a. Produk yang dihasilkan tidak memungkinkan untuk dijual di web.
b. Biaya-biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi.
c. Tidak ada peluang atau peluang terlalu kecil untuk melakukan bisnis secara online.
d. Pelaku retail kurang memahami teknologi informasi.
e. Penjualan produk tidak sevisi dengan bisnis inti. 
E Grosir
Grosir yang menerima pemesanan secara online akan segera mengirimkan pesanan dalam waktu satu hari atau dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama. Pengiriman barang biasanya dilakukan setelah order diterima. Tergantung barang yang akan dibeli digital atau konvensional. Jika barang yang dipesan merupakan barang fisik maka di perlukan jasa pos atau kurir untuk mengirimkannya kepada pemesan. Namun jika barang yang dipesan/dibeli merupakan barang abstrak(misal : software) maka dapat dikirim langsung secara online atau demi menjaga keamanan juga dapat dikirim dengan jasa kurir.
Pengelolaan Pariwisata Secara Online
Dengan munculnya internet maka sektor pariwisatapun terkena dampaknya. Banyak sekali sekarang para pengusaha di bidang pariwisata menawarkan paket-paket wisata mereka dengan cara E Retailing.
a. Pelayanan spesial pariwisata dapat berupa :
1. Pelayanan online.
2. Direct Marketing.
3. Alliances and Consortia.
b. Dampaknya :
1. Agen pariwisata fisik yang semakin berkurang seiring penggunaan internet sebagai agen digital.
2. Memacu dan memajukan sektor wisata, karena adanya pihak ketiga yang dapat membantu membandingkan range antara harga dengan jasa tambahan kepada konsumer.
Pasar Kerja Online
Dunia kerja pun sekarang lebih semarak dengan adanya E Retailing. Para pencari kerja dimanjakan dengan kemudahan untuk mencari infomasi dunia kerja secara update sehingga peluang mendapatkan pekerjaan semakin besar.
a. Komponen Pasar Kerja Online :
Job Seekers(pencari kerja).
Employers(para buruh).
Job Agencies.(para Agen-agen Pekerjaan).
Government Agencies and Institutions(Institusi dan Agen Pemerintah).
b. Alasan Pembatasan Pasar Kerja Online :
1. Jarak antara pemberi kerja dengan pencari kerja. Pemberi kerja tidak mengenali skill pencari kerja dengan baik dan akses internet yang terbatas berkaitan dengan Electronic Job Market.
2. Tidak dibacanya aplikasi yang masuk sebagai screening pencari kerja. Karena pencari kerja mudah dalam mendaftar/melamar pekerjaan dengan sistem online.
3. Biaya yang besar dalam merekrut pekerja dan menyalurkan tenaga kerja ke dalam perusahaan.
4. Keamanan dan privasi data pencari kerja yang dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak semestinya.
Real Estate Online
Bisnis online mulai berdampak pada bisnis real estate yang mulai menampakkan trend positif. Dilihat dari banyaknya web real estate yang menawarkan bisnis properti(tanah, bangunan, gudang, dsb).
Aplikasi dari Bisnis Real Estate Online :
a. Memberikan saran dan masukkan bagi konsumen dalam melakukan pembelian atau penjualan properti.
b. Memberikan pilihan-pilihan kepada konsumen dalam bentuk daftar katalog.
c. Menhubungkan konsumen dengan perusahaan real estate bonafit di kota-kota besar.
d. Memberikan pilihan lokasi/tempat strategis kepada konsumen dalam memilih tempat yang diinginkan.
e. Memberikan informasi-informasi properti termasuk harga jual, harga beli, harga sewa sebuah properti.
E Banking
E Banking adalah kegiatan transaksi perbankan yang dilakukan secara online dengan menggunakan media internet. Beberapa retailer dapat melakukan transaksi pembayaran antar negara, melalui credit card yang dikelola oleh bank internasional, meski pembayaran berbeda nilai dan mata uang.
Pelayanan Perbankan online :
a. Pembayaran atas tagihan-tagihan pelanggan. Misal : pembayaran rekening listrik, telepon, dsb.
b. Pembayaran aneka pajak.
c. Transfer uang antar bank.
d. Transaksi perbankan online antar pelaku E Banking.
e. Informasi nilai kurs, suku bunga, atau harga saham.
f. Pengisian voucher pulsa GSM atau CDMA.

Sabtu, 19 Februari 2011

proposal tugas akhir

USULAN PROPOSAL


ANALISIS METODE PENCATATAN PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA  PT. SUKSES JAYA ABADI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mengerjakan Tugas Akhir
Pada Program Studi Akuntansi
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Untitled-1 copy

                      Disusun oleh :
                        NAMA                        : RISKA DELTA
                        NIM                 : 01380066


PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI
STIE WIDYA PERSADA
JAKARTA
2011

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ...................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang ………………......……………………………… 1
B.   Batasan Masalah …………………………………..…………… 2
C.   Rumusan Masalah …………………………..…………………. 3
D.   Tujuan dan manfaat penelitian ……………..…………………  3
1.Tujuan Penulisan ................................................................ 3
2. Manfaat Penulisan ............................................................. 3
    a. Pribadi ............................................................................ 3
    b. Perusahaan .................................................................... 3
    c. Pembaca ........................................................................ 3
E.   Hipotesa ……………………………………….…………………. 4
     BAB 2 METODOLGI PENELITIAN
      A. Desain Penelitian
    1. Teknik Pengumpulan Data …………………………....... 5
         a. Observasi ................................................................. 5
         b. Wawancara .............................................................. 5
         c. Study Pustaka .......................................................... 5
         2. Data-data yang dibutuhkan ……………………………... 6
        3. Metode Analisa Data ……………………………………... 6
        4. Lokasi Penelitian ………………………………………….. 7
           B. Konsep Operasional ..……………………………………… 7
      DAFTAR PUSTAKA



ii


BAB I

PENDAHULUAN



A.        Latar Belakang

Semakin banyaknya perusahaan yang ada maka semakin ketat pula  persaingan dunia usaha. Untuk dapat mempertahankan dan merebut konsumen, maka setiap perus ahaan memerlukan strategi untuk dapat menciptakan peluang usaha dan mendapat konsumen yang lebih banyak.   Salah satunya melalui persediaan, tanpa adanya persediaan perusahaan tidak dapat menjalankan aktivitas terutama pada perusahaan dagang, dimana persediaan merupakan salah satu aset perusahaan untuk mendapatkan laba. Pada umumnya, persediaan barang dagang meliputi jenis barang yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan. Mengingat harga barang yang dibeli terus menerus berubah dalam satu periode, maka diperlukan metode pencatatan untuk mengetahui harga pokok persediaan pada akhir periode. Disamping itu, pencatatan persediaan juga harus diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan guna mempelancar proses administrasi gudang. Untuk mengetahui harga pokok persediaan suatu barang, persediaan juga memilki 3 metode, dimana setiap pencatatan akan memiliki resiko dan harga pokok persediaan yang berbeda. Perbedaan pencatatan tersebut akan mempengaruhi laba bersih,
total aktiva maupun total modal. Untuk menghindari hal-hal tersebut, maka perusahaan perlu melakukan Metode pencatatan pada persediaan yang sesuai dengan kondisi perusahaan. Karena seperti yang sudah penulis jelaskan diatas, jika proses pencatatan yang dilakukan pada suatu perusahaan tidak sesuai dengan pencatatan pada umumnya, maka akan menimbulkan perbedaan harga pokok persediaan bahkan mungkin bisa menimbulkan kerugian pada perusahaan tersebut. Jadi, proses pencatatan yang digunakan oleh suatu perusahaan akan mengetahui seberapa besar harga pokok persediaan yang nantinya akan timbul pada laporan keuangan dan akan terlihat pula laba bersih yang akan diterima oleh suatu perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengambil judul    Analisis Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang Pada PT. Sukses Jaya Abadi ’’.
B.     Batasan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka  penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas, yaitu mengenai pencatatan persediaan barang dagang yang digunakan oleh PT. SUKSES JAYA ABADI.
C.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah apakah metode pencatatan persediaan  barang dagang yang    digunakan oleh PT. Sukses Jaya Abadi sudah tepat ?
D.    Tujuan dan Manfaat Penulisan
          1. Tujuan Penulisan
a.      Untuk memenuhi syarat untuk dapat mengikuti tugas akhir.
b.      Untuk menambah wawasan penulis mengenai judul yang penulis ambil.
2.    Manfaat Penulis
a.      Bagi Penulis
Menambah ilmu dan wawasan mengenai metode pencatatan persediaan barang dagang.
b.      Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dalam mengelola persediaan, sehingga pencatatan persediaan dapat berjalan dengan baik.
c.      Bagi Pembaca
1. Sebagai bahan referensi untuk pembuatan proposal pengajuan judul.
2. Dapat memberikan informasi bagi peneliti lainnya yang berhubungan dengan proposal ini.
3. Menambah wawasan dalam bidang pencatatan persediaan.
E.     Hipotesa
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penulis dapat membuat kesimpulan bahwa, metode pencatatan persediaan barang dagang yang digunakan oleh PT. Sukses Jaya abadi sudah tepat.


BAB II

METODE PENELITIAN


A.        Desain Penelitian

Didalam membuat proposal tugas akhir ini penulis menggunakan metode Eksplanasi yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh kejelasan dengan penelitian lebih lanjut tetapi secara teori sudah diakui.
       1. Teknik Pengumpulan Data
 Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk penelitian,  sebagai berikut :
a.    Observasi
Merupakan proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian.
b.          Wawancara
Yaitu suatu tehnik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi dengan sumber data.Seperti wawancara dengan Bagian Persediaan.
c.          Studi Pustaka
Merupakan pengumpulan data yang dilakukan secara study   kepustakaan dan peraturan-peraturan yang berhubungan.
dengan tujuan penelitian yang bersumber pada buku-buku, literature-literature dan dokumen yang berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian.
2. Data-data yang dibutuhkan
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu :
a.  Data Primer
Berupa keterangan yang diperoleh  secara  langsung dari perusahaan melalui wawancara dengan bagian Persediaan.
b.  Data Sekunder
Data yang mendukung sumber data primer berupa data dari buku-buku, dan lain-lain yang berhubungan dengan penelitian ini.Contoh : kartu stock, neraca, laporan laba rugi.
3. Metode Analisa Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan   menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Metode deskriptif-kualitatif adalah metode analisis dengan terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklarifikasi, dianalisis, selanjutnya diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambara yang jelas mengenai keadaan yang diteliti.
4.Lokasi Penelitian
Penulis melakukan penelitian pada PT. Sukses Jaya Abadi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang Industri yaitu Accessories Hydraulic yang beralamatkan di Ruko Cempaka Mas Blok C 29-30.

  1. Konsep Operasional
  Pengertian Persediaan
1.     Menurut Michell Suharli & Co (227 ; 2006) “ Persediaan adalah barang yang dibeli untuk dijual lagi sebagai aktivitas utama perusahaan untuk memperoleh pendapatan “.
2.    Menurut Dr.H.Muhammad Gade,SH,MBA,Ak dan Said Khaerul Wasif,SE,Ak (97 ; 2010) “ Persediaan adalah Aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan dalam perjalanan, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan ( supplies ) untuk digunakan dalam proses produksi dan pemberian jasa ”.
3.    Menurut Prof.DR.Mardiasmo,MBA.Akt (99 ; 2000) “ Persediaan adalah barang-barang yang dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi atau masih dalam proses produksi yang akan diolah lebih lanjut menjadi barang jadi kemudian dijual atau akan dipergunakan dalam proses produksi barang jadi yang kemudian dijual ”.
4.    Menurut Soemarso.SR (424 ; 2000) “Persediaan barang dagang     ( merchandise inventory ) adalah barang-barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual.
5.    Menurut Drs.Hadri Mulya,M.Si (214 ; 2010 ) “Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal perusahaan, aktiva dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberiaan jasa. Persediaan juga meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali.
Berdasarkan definisi-definisi yang ada dapat disimpulkan bahwa “Persediaan adalah barang yang tersedia yang merupakan salah satu asset perusahaan yang akan dijual dan dapat menghasilkan laba.

 
DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo,. Akuntansi Keuangan Dasar 2. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE, 2000.

Mulya, Hadri. Memahami Edisi Dasar. Edisi 2.Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010.

SR,Soemarso.  Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

Suharli,Michell & Co. Akuntansi untuk bisnis jasa dan dagang.Jakarta: Graha Ilmu, 2006.

Wasif, Said Khaerul, dan .Muhammad Gade. Akuntansi keuangan 1. Edisi 2.Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2010.